ECO ARCHITECTURE

Arsitektur Ekologis (Eco Architeture)  adalah pembangunan berwawasan lingkungan, di mana memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin.
Pola Perencanaan Eko-Arsitektur selalu memnfaatkan alam sebagai berikut :
Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan.
Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus seminal mungkin.
Bangunan sedapat mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan bagian Utara-Selatan menerima cahaya alam tanpa kesilauan
Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi.

Eco-Building
Eco House (rumah ekologis) adalah rumah yang di desain dengan meminimalkan efek negatif kepada lingkungan sekitarnya, di bangun dengan menggunakan material dan metode yang efektif dalam mengurangi penggunaan karbon serta energy.


RUMAH ABDUL MAJID, THE ECO. JAKARTA

Fungsi Rumah Tinggal
1. Untuk melindungi manusia dari pengaruh sekitar (Alam)
2. Sebagai tempat beristirahat/tidur setelah beraktifitas
3. Sebagai wadah untuk aktifitas-aktifitas harian manusia. Seperti: Mandi, Makan, Makan, dll.

Manfaat Rumah Tinggal
1. Untuk memenuhi kebutuhan mereka akan merasa aman dan nyaman ketika berada di dalamnya.

Pengaruh Fisik Bangunan
· Terhadap matahari
Secara klimatologi matahari berorientasi dari timur kebarat, dan perlu juga kita pertimbangkan pengaruh positif dan pengaruh negative dari matahari ke bangunan, pengaruh positifnya adalah, matahari sebagai sumber Energy dan cahaya yang dapat di gunakan secara alamiah,antara lain;
Ø Sumber Energy Alternatif yang dapat kita gunakan sebagai utilitas bangunan
Ø Sumber pencahayaan, sehingga dapat meminimalkan pemakaian lampu
Ø Menberikan Suhu yang stabil terhadap bangunnan dan menetrlisirkan kelembaban
Ø Memberikan energy dan nutrisi terhadap vegetasi sekitar bangunan
Ø dan lain - lain
pengaruh negatifnya, energy yang berlebihan dari matahari akan menyebkan ketidak nyamanan pengguna, dan bisa juga merusak fasilitas yang manjadi kebutuhan sehari – hari. Seperti:
Ø Cahaya yang masuk secara berlebihan akan menyebabkan suhu ruang menjadi tinggi dan membuat ketidak nyamanan penggunanya
Ø Penyinaran matahari langsung ke fisik bangunan akan menyebabkan, semakin berkurangnya kualitas serta ketahanan fisik material bangunan
Ø Menimbulkan kekeringan atau kekergasangan sekitar bangunan sehingga akan mengurangi jumlah jasad Retnik dan mikro organisme tanah, dan menyebabkan menurunnya kualitas tanah
Ø Dan lain – lain
Matahari mempunya diameter sekitar 1.392 000 KM atau 109 kali besar dari bumi, dan matahari mempunyai permukaan dengan suhu ±5,500ºC dan matahari mempunyai inti dengan suhu ±15.000 000ºC, dan jarak matahari ke bumi sekitar 150.000 000 KM dan suhu yang stabil di daerah tropis bervariasi adalah sekitar 20 - 35ºC, sedangkan suhu normal didalm ruangan adalah 25ºC, jadi dapat kita bayangkan bahwa jika suatu saat sudah tidak ada lagi keseimbangan alam dan isinya, di muka bumi ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bumi ini akan berakhir dengan sangat menyeramkan
(Sumber : Pengantar Ilmu Tanah)

· Terhadap angin
Pada malam hari angin bertiup dari gunung, dengan temperature yang lembab dikarenakan terjadi proses pelepasan oksigen yang tinggi, secara umum kita merasa sedikit dingin, dan sifat angin menysir dareah lembah ( rendah ) dan tetap mengalir keatas, dan pada siang hari angina bertiup dari laut kedarat dengan temperature sedikit hangat dan lebih kencang di bandingkan dengan angin gunung, kerana terjadinya proses penguapan hawa panas dari permukaaan air laut, jadi, Pengaruh positifnya terhadap bangunan yaitu:
Ø Menjaga kestabilan suhu ruang pada saat siang atau malam hari, sehingga tidak perlu di sediakan pendingin buatan
Ø Dapat menciptakan sumber energy alternative untuk kebutuhan utilitas bangunan
Ø Dan lain – lain
Pengaruh negative angin terhadap bnagunan dapat kita simpulkan sebagai berikut
Ø Tidak teraturnya suhu ruang, dan pergumulan angin yang berlebihan di dalam ruang, akan membuat ketidak nyaman penggunanaya
Ø Terlalu kencangnya angin dapat meneyebabkan rusaknya fisik bangunan atau sarana – sarana pendukung bangunan
Ø Dan lain – lain
Jadi pengaruh negative dan Positif di atas dapt kita antisipasi dan kita manfaatkan dengan cara:
Ø Meletakan tapak bangunan tidak berlawanan dengan arah angina
Ø Membuat bukaan seperlunya agar sirkulasi angin dapat bergerak dengan normal,
Ø Menanam pohon – pohon dengan tinggi dan jenis yang bervariasi, serta jarak yang sesuai sehingga tanaman yang berfungsi sebagai buffer akan tetap menjaga kesetabilan sirkulasi angin di luar ruangan
Ø Menggunakan Angin sebagai sumber Energi Alternatif
Ø Menyediakan sarana – sarana pendukung pergerakan angina pada fisik bangunan,( lubang – lubang angin ), sehingga angin dapat bergerak sesuai dengan jalurnya.
· Aliran air
Air berasal dari mineral cair yang terjadi akibat proses alam serta proses kimia yang terkandung di alam, jadi air dapat berasal dari hujan, dari mata air tanah, dari sungai / danau, serta laut, jadi ada juga dampak – dampak positif dan negative terhadap bangunan,
Dampak positifnya yaitu:
Ø Air dapat di gunakan sebagai kebutuhan utama di dalam bangunan bangunan
Ø Air dapat di jadikan sbagai objek Estetika terhadap bangunan
Ø Air dapat di gunakan sebagai energy Alternatif utilitas bangunan
Ø Air dapat di gunakan untuk kelangsungan Hidup jasad retnik tanah serta tumbuhan
Ø Dan lain – lain
Dampak negatifnya yaitu
Ø Air dapt menghancurkan kestabilan fisik bangunan
Ø Air dapat menyebabkan kelembaban yang sangat tinggi, dan menimbulkan ketidak nyamanan penggunanya
Ø Air dapat dengan mudah tercemar, sehingga dapt menurunnya kualitas air sebagai kebutuhan utama
Ø Air dapt merusak struktur dan fisik tanah, sehingga akan lebih sulit untuk menerapkan struktur bangunan yang ekonomis dan kuat
Ø Dan lain – lain
Dampak – dampak positif dan negative dari air juga dapat kita manfaatkan dengan cara
Ø Merencanakan tapak bangunan yang selaras denga lingkungan, artinya perletakan tapak bangunan tidak berlawanan atau tidak berada di konsentrasi jalur air yang ada
Ø Menyediakan pendukung bangunan yang sesuai untuk antisipasi terpaan air secara langsung
Ø Menggunakan Material – material yang tahan terhadap air secara langsung
Ø Menjaga kelestarian tumbuhan – tumbuhan yang ada sehingga air dapat berjalan secara alami
Ø Menyediakan fasilitas – fasiltas pengairan yang optimal
Ø Menyediakan fasilitas – fasilitas penetralisiran air, sehingga air aman untuk lingkungan
Ø Dan lain – lain

Vegetasi Tanaman yang di Pakai: Vernonia Elliptica Syn (Lee Kwan Yew) disebut juga tanaman juntai karena dana tanamannya menjuntai kebawah , digunakan untuk menghiasi plafon, dak, eindig rumah, jendela dll. Daunnya menjuntai turun seperti tirai, yang dapat melindungi dinding dari panas matahari maupun kotoran debu. 


Lee Kwan Yew


Pengolahan Sampah:
Dalam rangka mengelola sampah rumah tangga yang ada di lingkungan perumaha, Pemerintah Daerah setempat telah melakukan berbagai langkah sebagai berikut:
1.      Menyediakan dan mengembangkan berbagai sarana pengelolaan sampah yang dapat memberikan pelayanan bagi warga dalam mengatasi persampahan, antara lain adalah:
a.       Tempat pembuangan sampah
b.      Armada DKP
c.       Gerobag Sampah Kelurahan
d.      Tempat Pembuangan Sementara
2.      Memperbaiki fasilitas pembuangan sampah yang terdapat di lingkungan perumahan Perumnas Mojosongo.
a.       Perbaikan tempat Pembuangan Sementara, namun belum ada pemisahan sampah organik dan anorganik
b.      Perluasan area Tempat Pembuangan Akhir Sampah
3.      Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya yang berkaitan langsung dengan Pengelolaan sampah di perumahan.
Dalam pembangunan pariwisata, sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu kunci yang menentukan laju kelancaran pengelolaan sampah di suatu kawasan perumahan. Oleh karena itu SDM yang dimiliki oleh Kota Surakarta perlu dikelola secara tepat sesuai dengan proporsi tugas atau kemapuan layanan. Langkah yang telah dilakukan dalam mengelola SDM pengelolaan sampah di Kota Surakarta, antara lain adalah:
a.       Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang meliputi peningkatan kemampuan secara ilmu pengetahuan, peningkatan kemampuan fisik, keterampilan maupun dalam penguasaan sarana prasarana yang ada.

b.      Mengembangkan kemampuan melalui upaya peningkatan produktivitas dengan cara perluasan kesempatan kerja serta peningkatan produksi melalui penggunaan berbagai macam teknologi pengelolaan sampah yang telah berkembang.

Spesifikasi/Material Bangunan : Dinding Hebel, Pondasi Batu Kali, Struktur Beton Bertulang, Lantai Keramik, Closet Duduk & Bak Mandi Fiber Glass, Rangka Atap Baja Ringan, Penutup Atap Genteng Beton, Jendela Kusen Aluminium + Kaca Bening 5mm, Plafond Gypsum (Ruang Dalam) + GRC Board (Kmr Mandi, Teras, & Overstek)

SUMBER: 

Comments

Popular Posts